Driver Gojek yang Motornya Dibawa Kabur Penumpang Lapor Polisi
Suparno, sopir gojek korban penipuan penumpang
Motor dan sejumlah barang berharga milik pengemudi Gojek, Suparno, dibawa lari penumpangnya. Ia pun melaporkan peristiwa ini ke Polsek Jatinegara, Jakarta Timur.
Suparno datang ke Polsek Jatinegara untuk membuat laporan, Kamis (6/7). Dia ditemani oleh temannya. Selain motor, Suparno juga melaporkan kehilangan uang Rp 2 juta, SIM, STNK dan dokumen lainnya yang disimpan di boks motor.
Usai membuat laporan, Suparno menceritakan kejadian nahas yang menimpannya. Peristiwa tersebut terjadi Rabu (5/7) sekitar pukul 17.00 WIB.
Suparno menuturkan, saat itu dia baru menyelesaikan order di daerah Kelapa Gading. Dari arah berlawanan, seorang pria berperawakan kecil datang. Pria itu mengenakan kaos biru dan topi. Menurut Suparno, usianya masih muda, sekitar 23 tahun.
"Dia nyari pul Blue Bird. Dia minta diantar ke Cipinang. Katanya mau ambil obat buat anak bosnya," kata Suparno usai membuat laporan kehilangan di Polsek Jatinegara.
Suparno lalu mengantar penumpang itu meski tidak memesan melalui aplikasi. "Lumayan kan pulang-pergi dibayar Rp 50 ribu. Sekarang sudah jarang penumpang bayar cash," ujarnya.
Selama perjalanan, pelaku banyak menceritakan anak bosnya yang sedang sakit karena kena guna-guna. "Dia ngomongnya kayak orang baik," kata Suparno.
Sampai di Cipinang Muara, pelaku turun dengan maksud membeli amplop, rokok, dan air mineral. Tak lama kemudian, seorang pria berbadan besar dengan kaos dan celana panjang melambaikan tangan dari kejauhan ke arah keduanya.
"Cowok itu melambaikan tangan dari atas, lalu datang nyalamin saya dan pelaku ini. Dia dipanggil Pak Haji, tapi enggak berjenggot dan pakaiannya biasa," kata Suparno. Menurut cerita pelaku, "Pak Haji" ini akan memberikan obat untuk anak bosnya dengan perantaraan air yang telah dibacakan doa-doa.
Karena belum mendapatkan air mineral, pelaku meminjam motor Suparno untuk mengambil air "obat" yang sudah jadi di rumah Pak Haji, namun Suparno menolak. Suparno lalu menawarkan diri mengambil air itu dengan berjalan kaki ke arah yang ditunjuk "Pak Haji". Namun setelah 3 meter berjalan, motornya dibawa lari.
"Saya sudah enggak inget sama sekali. Udah kena (guna-guna) kayaknya. Saya setengah sadar," kata Suparno.
Padahal Suparno juga menyimpan uang Rp 2 juta, SIM, STNK, dan KTP di bagasi motornya. "Di bawah jok uang Rp 2 juta itu untuk setoran angsuran motor ke 7. Saya sampe enggak pulang Lebaran (untuk nyicil motor)," ujarnya.
Suparno belum melaporkan kejadian ini ke perusahaan Gojek. "Belum ada komunikasi ke, tapi temen-temen saya sudah pada tahu," kata pria berkumis ini.
Motor dan sejumlah barang berharga milik pengemudi Gojek, Suparno, dibawa lari penumpangnya. Ia pun melaporkan peristiwa ini ke Polsek Jatinegara, Jakarta Timur.
Suparno datang ke Polsek Jatinegara untuk membuat laporan, Kamis (6/7). Dia ditemani oleh temannya. Selain motor, Suparno juga melaporkan kehilangan uang Rp 2 juta, SIM, STNK dan dokumen lainnya yang disimpan di boks motor.
Usai membuat laporan, Suparno menceritakan kejadian nahas yang menimpannya. Peristiwa tersebut terjadi Rabu (5/7) sekitar pukul 17.00 WIB.
Suparno menuturkan, saat itu dia baru menyelesaikan order di daerah Kelapa Gading. Dari arah berlawanan, seorang pria berperawakan kecil datang. Pria itu mengenakan kaos biru dan topi. Menurut Suparno, usianya masih muda, sekitar 23 tahun.
"Dia nyari pul Blue Bird. Dia minta diantar ke Cipinang. Katanya mau ambil obat buat anak bosnya," kata Suparno usai membuat laporan kehilangan di Polsek Jatinegara.
Suparno lalu mengantar penumpang itu meski tidak memesan melalui aplikasi. "Lumayan kan pulang-pergi dibayar Rp 50 ribu. Sekarang sudah jarang penumpang bayar cash," ujarnya.
Selama perjalanan, pelaku banyak menceritakan anak bosnya yang sedang sakit karena kena guna-guna. "Dia ngomongnya kayak orang baik," kata Suparno.
Sampai di Cipinang Muara, pelaku turun dengan maksud membeli amplop, rokok, dan air mineral. Tak lama kemudian, seorang pria berbadan besar dengan kaos dan celana panjang melambaikan tangan dari kejauhan ke arah keduanya.
"Cowok itu melambaikan tangan dari atas, lalu datang nyalamin saya dan pelaku ini. Dia dipanggil Pak Haji, tapi enggak berjenggot dan pakaiannya biasa," kata Suparno. Menurut cerita pelaku, "Pak Haji" ini akan memberikan obat untuk anak bosnya dengan perantaraan air yang telah dibacakan doa-doa.
Karena belum mendapatkan air mineral, pelaku meminjam motor Suparno untuk mengambil air "obat" yang sudah jadi di rumah Pak Haji, namun Suparno menolak. Suparno lalu menawarkan diri mengambil air itu dengan berjalan kaki ke arah yang ditunjuk "Pak Haji". Namun setelah 3 meter berjalan, motornya dibawa lari.
"Saya sudah enggak inget sama sekali. Udah kena (guna-guna) kayaknya. Saya setengah sadar," kata Suparno.
Padahal Suparno juga menyimpan uang Rp 2 juta, SIM, STNK, dan KTP di bagasi motornya. "Di bawah jok uang Rp 2 juta itu untuk setoran angsuran motor ke 7. Saya sampe enggak pulang Lebaran (untuk nyicil motor)," ujarnya.
Suparno belum melaporkan kejadian ini ke perusahaan Gojek. "Belum ada komunikasi ke, tapi temen-temen saya sudah pada tahu," kata pria berkumis ini.
Komentar
Posting Komentar